menumbuhkan minat belajar siswa dan membuat siswa belajar aktif dalam pembelajaran
Bukan rahasia lagi bahwa dalam mengajar daring, menumbuhkan
minat belajar siswa dan membuat siswa belajar aktif dalam pembelajaran online
adalah sebuah tantangan besar bagi seorang guru. Segala keterbatasan seperti
keterbatasan interaksi, ruang gerak, dan kegiatan belajar yang mengharuskan
anak duduk diam di depan monitor membuat siswa lekas bosan. Jika Guru Pintar
tidak jeli dengan kondisi...
Minat belajar siswa saat pandemi
melanda menjadi perhatian banyak pihak. Sekolah yang dilaksanakan secara daring
selama lebih dari satu tahun membuat siswa mulai merasa bosan. Sering kali
orang tua juga mengeluhkan bagaimana anak-anak mereka telah berada dalam titik
kejenuhan sehingga menjadi malas untuk belajar. Pada dasarnya siswa SD, siswa
SMP, ataupun siswa SMA menghadapi hal yang sama...
5 Cara Membuat Siswa
Suka Belajar di Kelas Daring
Tanggal diterbitkan 9 Bulan Lalu - 6447 Views
Salah satu
keluhan yang sering dilontarkan siswa saat belajar di kelas daring adalah rasa
bosan yang mendera selama pembelajaran di kelas. Menumbuhkan minat belajar
siswa menjadi tantangan yang harus ditaklukkan. Rasa bosan atau jenuh memang
tidak hanya terjadi saat pembelajaran daring saja, saat pembelajaran luring
atau tatap muka pun murid kerap memperlihatkan rasa jenuhnya saat belajar. Hal
ini menjadi indikator menurunnya semangat belajar siswa.
Saat belajar luring atau tatap muka, lebih mudah membangun kedekatan (bonding) siswa. Saat luring, sangat
mudah melihat dan merespon setiap perilaku yang ditunjukkan oleh siswa dan
begitu pula sebaliknya. Sedangkan di saat daring jarak membuat guru tidak dapat
melihat siswa secara utuh sehingga membutuhkan Kerjasama yang lebih baik antara
guru, siswa, dan orang tua jika ada kendala saat pembelajaran di rumah.
Guru pintar harus jeli menghadapi situasi seperti ini. Jangan dibiarkan
siswa merasa bosan berkepanjangan. Guru pintar harus segera mencari cara
meningkatkan minat belajar siswa. Ini penting sekali supaya anak tidak
mengalami learning loss selama
belajar di masa pandemi covid 19. Meskipun kelas berpindah ke rumah, pastikan
kegiatan pembelajaran tetap menyenangkan dan bermakna bagi siswa.
Terapkan lima cara berikut ini untuk meningkatkan minat dan fokus anak
saat pembelajaran daring berlangsung.
1. Libatkan siswa dalam menentukan tujuan
pembelajaran
Photo by National Cancer Institute on Unsplash
Salah satu upaya meningkatkan minat belajar siswa adalah dengan melibatkan
mereka dalam menentukan tujuan pembelajaran. Hal ini bukan berarti anak diajak
untuk menentukan pembelajaran seperti yang ada di dalam kurikulum. Bukannya
termotivasi, siswa akan merasa pusing jika hal seperti ini yang Guru pintar
lakukan. Maksud dari melibatkan siswa dalam menentukan tujuan pembelajaran
adalah membuat siswa memahami tujuan belajar suatu materi. Bagaimana caranya?
Misalnya Guru pintar sedang mengajarkan tentang siklus hujan. Yang pertama
guru pintar lakukan adalah bertanya kepada murid apa yang mereka ketahui
tentang siklus hujan. Hal ini penting untuk mengetahui apa saja yang sudah
mereka ketahui tentang materi yang akan diajarkan sehingga tidak ada lagi
pengulangan-pengulangan. Karena sesuatu hal yang sama jika dilakukan
berulang-ulang akan memunculkan rasa bosan.
Pertanyaan kedua yang dapat Guru pintar lontarkan adalah apa saja yang
ingin mereka ketahui atau pelajari tentang siklus hujan. Jawaban dari siswa
pasti beragam. Guru pintar dapat memasukkan jawaban-jawaban siswa ke dalam
beberapa kategori. Beritahukan mana tujuan belajar yang sesuai dengan kurikulum
dan mana yang bukan. Jangan mengabaikan keingintahuan siswa yang tidak masuk
dalam kategori tujuan pembelajaran sesuai kurikulum. Tetap ajak siswa belajar
hal tersebut dengan demikian tujuan pembelajaran terpenuhi, keingintahuan siswa
juga terjawab.
2. Ciptakan lingkungan kelas yang menyenangkan
dan menginspirasi
Cara kedua dalam menumbuhkan minat belajar siswa dalam belajar adalah
dengan menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan dan menginspirasi. Saat
belajar tatap muka di sekolah, Guru pintar dapat menghias kelas dengan berbagai
ornamen menarik atau menempelkan kata-kata motivasi untuk membuat siswa lebih
bersemangat dalam belajar. Guru pintar juga dapat menempelkan hasil karya siswa
di dinding kelas supaya siswa memiliki rasa bangga dan muncul keinginan untuk
menjadi lebih baik lagi. Bagaimana dengan kelas daring?
Menciptakan kelas yang penuh hiasan saat daring tetap bisa dilakukan. Guru
pintar dapat membuat video class
tour atau school tour untuk
mengobati rasa kangen siswa pada sekolah. Saat pembelajaran sinkron menggunakan
aplikasi zoom atau google meet, guru pintar dapat menentukan tema-tema yang
berkaitan dengan pelajaran.
Misalnya siswa sedang belajar tentang binatang. Guru pintar dapat
berdandan seperti seorang pemburu. Ajak siswa mengenakan properti berkaitan
dengan tema misalnya topi pemburu atau topi bertema binatang, kostum binatang,
dan lain sebagainya. Jika tidak ada, siswa bisa menggunakan gambar binatang
sebagai virtual background.
Penggunaan atribut, aksesoris, atau virtual
background yang selalu berubah sesuai dengan tema akan membuat suasana
kelas lebih fresh dan menyenangkan.
3. Kaitkan pembelajaran dengan kehidupan
sehari-hari
Salah satu penyebab kurangnya minat belajar siswa adalah pembelajaran yang
tidak dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari. Anak-anak yang tidak mengetahui
pentingnya suatu materi dipelajari membuat mereka tidak termotivasi. Tanamkan
pada mereka bahwa mereka belajar tidak hanya untuk mendapatkan nilai semata.
Seorang guru Bahasa Inggris yang mengajar siswa jurusan Kriya Kayu
bercerita siswanya kurang termotivasi saat belajar Bahasa Inggris. Menurut
mereka yang penting dapat menciptakan sebuah produk yang bagus dan berkualitas.
Setelah guru tersebut menunjukkan betapa Bahasa Inggris juga dapat bermanfaat
bagi mereka seperti mereka dapat menawarkan produk mereka pada turis atau
mereka dapat menjual produk hingga ke luar negeri jika memiliki keterampilan
berpromosi secara online menggunakan sosial media.
Setelah tahu manfaat pembelajaran Bahasa Inggris, siswa-siswa tersebut
menunjukkan peningkatan minat belajar. Nah, Guru pintar! Jangan lupa untuk
selalu membuat murid merasa butuh mempelajari suatu pelajaran karena hal
tersebut akan bermanfaat pada kehidupan siswa kelak.
4. Gunakan media yang menarik minat Siswa
Photo by Chris Montgomery on Unsplash
Upaya meningkatkan minat belajar dapat dilakukan dengan menggunakan media
penunjang yang menarik. Guru pintar bebas menggunakan media berwujud benda,
gambar, atau media-media digital menggunakan aplikasi yang sesuai.
Media dapat membantu Guru pintar menanamkan konsep sehingga lebih mudah
dimengerti oleh siswa. Media berwujud benda misalnya flashcards, replika,
atau benda aslinya. Media digital dapat berupa slides, video, games Pendidikan interaktif dan lain
sebagainya.
Yang harus Guru pintar pertimbangkan adalah apakah media tersebut sesuai
dan dapat membantu mencapai tujuan pembelajaran. Jika menggunakan media digital
atau aplikasi, Guru pintar harus memastikan kesiapan guru dan siswa menggunakan
aplikasi tersebut. Ingat! Bukan apps
before task, tetapi, Task
before apps.
5. Refleksi
Selama ini banyak yang berpendapat refleksi hanya dapat dilakukan pada
siswa level tinggi. Ternyata refleksi ini dapat dilakukan pada level apapun,
bahkan TK sekalipun. Refleksi sangat bermanfaat bagi guru dan siswa untuk
melakukan evaluasi diri dan kemudian melakukan tindakan untuk memperbaiki jika
ada hal yang kurang.
Guru pintar tidak hanya dapat mengajak siswa melakukan refleksi terhadap
pembelajaran. Ajak anak untuk melakukan refleksi terkait pertemanan, emosi, dan
lain sebagainya. Kemampuan refleksi tidak dapat serta merta dilakukan. Hal ini
perlu sekali dilatihkan sedini mungkin. Yang harus Guru pintar lakukan adalah
menyesuaikan bentuk kegiatan refleksi sesuai dengan level siswa yang diajar.
Yuk, Guru pintar! Let’s do our best
for the students. Ini adalah investasi kita untuk pembentukan generasi
berkualitas yang akan meneruskan tongkat estafet kepemimpinan di masa depan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar