Senin, 23 Mei 2022

 

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PKN 

Kelas/Semester         :  XI / Genap

Materi Pokok          :  Peran Indonesia dalam perdamaian dunia

Alokasi Waktu             :  4 Minggu x 2 Jam pelajaran @ 45 Menit

 

A.    Kompetensi Inti

·         KI-1      : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

       KI-2      : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong,                                kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam berinteraksi                        secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat                 dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan internasional”.

·        KI 3      : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan

                      metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya,

                      dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban                        terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada                        bidang kajianyang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

·                       KI4       : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan

                                pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan

                                kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan

 

B.                Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar

Indikator

1.4 Mensyukuri peran Indonesia dalam mewujudkan perdamaian dunia sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa

·   Mensyukuri peran Indonesia dalam mewujudkan perdamaian dunia sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa

2.4 Bersikap toleran dan cinta damai sebagai refleksi peran Indonesia dalam perdamaian dunia dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara

·   Bersikap toleran dan cinta damai sebagai refleksi peran Indonesia dalam perdamaian dunia dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara

3.4 Menganalisis dinamika peran Indonesia dalam perdamaian dunia sesuai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

·   Memahami peran Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia melalui hubungan internasional

·   Memahami peran Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia melalui organisasi    internasional

·   Menganalisis dinamika peran Indonesia dalam perdamaian dunia sesuai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

4.4 Mendemonstrasikan hasil analisis tentang peran Indonesia dalam perdamaian dunia sesuai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

·   Mendemonstrasikan hasil analisis tentang peran Indonesia dalam perdamaian dunia sesuai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

 

C.    Tujuan Pembelajaran

           Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik diharapkan dapat:

1.      Mensyukuri peran Indonesia dalam mewujudkan perdamaian dunia sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa

2.     Bersikap toleran dan cinta damai sebagai refleksi peran Indonesia dalam perdamaian dunia dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara

3.     Memahami peran Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia melalui hubungan internasional

4.     Memahami peran Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia melalui organisasi    internasional

5.      Menganalisis dinamika peran Indonesia dalam perdamaian dunia sesuai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

6.     Mendemonstrasikan hasil analisis tentang peran Indonesia dalam perdamaian dunia sesuai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

D.                    Materi pembelajaran

1.     Peran Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia melalui hubungan internasional

2.     Peran Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia melalui organisasi    internasional

E.                   Metode Pembelajaran

1.     Pendekatan                         : Saintifik

2.     Model Pembelajaran            : Discovery learning, Problem Based Learning (PBL)

3.     Metode                               : Tanya jawab, wawancara, diskusi dan bermain peran

F.               Media Pembelajaran

1.     Media :

a.     Worksheet atau lembar kerja (siswa)

b.    lembar penilaian

c.     Cetak: buku, modul, brosur, leaflet, dan gambar.

d.    Manusia dalam lingkungan: guru, pustakawan, laboran, dan penutur nativ.

 

2.     Alat/Bahan :

a.     Penggaris, spidol, papan tulis

b.    Laptop & infocus

c.     Komputer.

d.    Internet

e.     Web site Sekolah

G.                Sumber Belajar

a.     Buku penunjang kurikulum 2013 mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Kelas XI, Kemendikbud, tahun 2013 revisi 2016

b.    Pengalaman peserta didik dan guru

H.                Kegiatan Pembelajaran

1 . Pertemuan Pertama dan Kedua (4 x 45 Menit)

Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)

Guru :

Orientasi

1.     Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan YME dan berdoa  untuk  memulai pembelajaran

2.     Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin

3.     Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik  dalam mengawali kegiatan pembelajaran.

Aperpepsi

1.      Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya

2.     Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.

3.     Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.

4.      

Motivasi

1.     Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.

2.     Apabila materitema/projek ini kerjakan  dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materi :

a.     Peran Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia melalui hubungan internasional

b.    Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang  berlangsung

c.      Mengajukan pertanyaan

Pemberian Acuan

1.     Memberitahukan  materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.

2.     Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada pertemuan yang  berlangsung

3.     Pembagian kelompok belajar

4.     Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar  sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.

Kegiatan Inti ( 150 Menit )

Sintak Model Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran

Stimulation

(stimullasi/

pemberian

rangsangan)

KEGIATAN LITERASI

Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topik materi Peran Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia melalui hubungan internasional dengan cara :

1.     Melihat (tanpa atau dengan Alat)

Menayangkan gambar/foto/video yang relevan.

2.     Mengamati

a.     Lembar kerja materi Peran Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia melalui hubungan internasional.

b.    Pemberian contoh-contoh materi Peran Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia melalui hubungan internasional untuk dapat dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb

3.     Membaca.

Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah dengan membaca materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan dengan Peran Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia melalui hubungan internasional.

4.     Menulis

Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan terkait Peran Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia melalui hubungan internasional.

5.     Mendengar

Pemberian materi Peran Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia melalui hubungan internasional oleh guru.

6.     Menyimak

Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang materi pelajaran mengenai materi :

a.     Peran Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia melalui hubungan internasional

untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dan kedisiplinan, ketelitian, mencari informasi.

Problem

statemen

(pertanyaan/

identifikasi

masalah)

CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)

Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya :

Mengajukan pertanyaan tentang materi :

Peran Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia melalui hubungan internasional

yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.

Data

collection

(pengumpulan

data)

KEGIATAN LITERASI

Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:

1.     Mengamati obyek/kejadian

Mengamati dengan seksama materi Peran Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia melalui hubungan internasional yang sedang dipelajari dalam bentuk gambar/video/slide presentasi yang disajikan dan mencoba menginterprestasikannya.

2.     Membaca sumber lain selain buku teks

Secara disiplin melakukan kegiatan literasi dengan mencari dan membaca berbagai referensi dari berbagai sumber guna menambah pengetahuan dan pemahaman tentang materi Peran Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia melalui hubungan internasional yang sedang dipelajari.

3.     Aktivitas

Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami dari kegiatan mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada guru berkaitan dengan materi Peran Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia melalui hubungan internasional yang sedang dipelajari.

4.      Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber

Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi Peran Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia melalui hubungan internasional yang telah disusun dalam daftar pertanyaan kepada guru.

COLLABORATION (KERJASAMA)

Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:

·         Mendiskusikan

Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam buku paket mengenai materi Peran Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia melalui hubungan internasional.

·         Mengumpulkan informasi

Mencatat semua informasi tentang materi Peran Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia melalui hubungan internasional yang telah diperoleh pada buku catatan dengan tulisan yang rapi dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

·         Mempresentasikan ulang

Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan materi dengan rasa percaya diri Peran Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia melalui hubungan internasional sesuai dengan pemahamannya.

·         Saling tukar informasi 

tentang materi :

Peran Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia melalui hubungan internasional dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.

Data

processing

(pengolahan

Data)

COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)

Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil pengamatan dengan cara :

·         Berdiskusi tentang data dari Materi :

Peran Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia melalui hubungan internasional

·         Mengolah informasi dari materi Peran Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia melalui hubungan internasional yang sudah dikumpulkan dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.

·         Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi Peran Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia melalui hubungan internasional.

Verification

(pembuktian)

CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)

Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi hasil pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku sumber melalui kegiatan :

a.    Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam membuktikan tentang materi :

b.    Peran Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia melalui hubungan internasional

antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas jawaban soal-soal yang telah dikerjakan oleh peserta didik.

Generalization

(menarik

kesimpulan)

COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)

Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan

Menyampaikan hasil diskusi  tentang materi Peran Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia melalui hubungan internasional berupa kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan.

Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang materi :

Peran Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia melalui hubungan internasional

Mengemukakan  pendapat  atas presentasi yang dilakukan tentanag materi Peran Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia melalui hubungan internasional dan ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan.

Bertanya atas presentasi tentang materi Peran Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia melalui hubungan internasional yang dilakukan dan peserta didik lain diberi kesempatan  untuk menjawabnya.

CREATIVITY (KREATIVITAS)

1.    Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa :

Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang materi :

 

Peran Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia melalui hubungan internasional

Menjawab pertanyaan tentang materi Peran Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia melalui hubungan internasional yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.

Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan materi Peran Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia melalui hubungan internasional yang akan selesai dipelajari

Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi Peran Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia melalui hubungan internasional yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang telah disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan siswa terhadap materi pelajaran.

Catatan : Selama pembelajaran Peran Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia melalui hubungan internasional berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap: nasionalisme,  disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan

Kegiatan Penutup (15 Menit)

Peserta didik :

1.     Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi Peran Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia melalui hubungan internasional yang baru dilakukan.

2.     Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Peran Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia melalui hubungan internasional yang baru diselesaikan.

3.     Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang harus mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.

Guru :

1.     Memeriksa pekerjaan siswa  yang selesai  langsung diperiksa untuk materi pelajaran Peran Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia melalui hubungan internasional.

2.     Peserta didik yang  selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat,  untuk penilaian tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja pada materi pelajaran Peran Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia melalui hubungan internasional.

3.     Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Peran Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia melalui hubungan internasional kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.

 

2 . Pertemuan Ketiga dan Keempat (4 x 45 Menit)

Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)

Guru :

Orientasi

1.     Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Tuhan YME dan berdoa  untuk  memulai pembelajaran

2.     Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin

3.     Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik  dalam mengawali kegiatan pembelajaran.

Aperpepsi

1.     Mengaitkan materi/tema/kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan pengalaman peserta didik dengan materi/tema/kegiatan sebelumnya

2.     Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.

3.     Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran yang akan dilakukan.

Motivasi

1.     Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.

2.      Apabila materitema/projek ini kerjakan  dengan baik dan sungguh-sungguh ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik diharapkan dapat menjelaskan tentang materi :

 

a.     Peran Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia melalui organisasi internasional

b.     Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang  berlangsung

c.     Mengajukan pertanyaan

Pemberian Acuan

a.     Memberitahukan  materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan saat itu.

b.    Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator, dan KKM pada pertemuan yang  berlangsung

c.     Pembagian kelompok belajar

d.    Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar  sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran.

Kegiatan Inti ( 150 Menit )

Sintak Model Pembelajaran

Kegiatan Pembelajaran

Stimulation

(stimullasi/

pemberian

rangsangan)

KEGIATAN LITERASI

Peserta didik diberi motivasi atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada topik materi Peran Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia melalui organisasi internasional  dengan cara :

1.     Melihat (tanpa atau dengan Alat)

Menayangkan gambar/foto/video yang relevan.

2.     Mengamati

Lembar kerja materi Peran Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia melalui organisasi internasional .

 

Pemberian contoh-contoh materi Peran Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia melalui organisasi internasional  untuk dapat dikembangkan peserta didik, dari media interaktif, dsb

3.     Membaca.

Kegiatan literasi ini dilakukan di rumah dan di sekolah dengan membaca materi dari buku paket atau buku-buku penunjang lain, dari internet/materi yang berhubungan dengan Peran Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia melalui organisasi internasional .

4.     Menulis

Menulis resume dari hasil pengamatan dan bacaan terkait Peran Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia melalui organisasi internasional .

5.     Mendengar

Pemberian materi Peran Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia melalui organisasi internasional  oleh guru.

6.     Menyimak

Penjelasan pengantar kegiatan secara garis besar/global tentang materi pelajaran mengenai materi :

 

Peran Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia melalui organisasi internasional

 

untuk melatih rasa syukur, kesungguhan dan kedisiplinan, ketelitian, mencari informasi.

Problem

statemen

(pertanyaan/

identifikasi

masalah)

CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)

Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan yang berkaitan dengan gambar yang disajikan dan akan dijawab melalui kegiatan belajar, contohnya :

1.     Mengajukan pertanyaan tentang materi :

Ø Peran Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia melalui organisasi internasional

yang tidak dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.

Data

collection

(pengumpulan

data)

KEGIATAN LITERASI

Peserta didik mengumpulkan informasi yang relevan untuk menjawab pertanyan yang telah diidentifikasi melalui kegiatan:

1.     Mengamati obyek/kejadian

Mengamati dengan seksama materi Peran Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia melalui organisasi internasional  yang sedang dipelajari dalam bentuk gambar/video/slide presentasi yang disajikan dan mencoba menginterprestasikannya.

2.     Membaca sumber lain selain buku teks

Secara disiplin melakukan kegiatan literasi dengan mencari dan membaca berbagai referensi dari berbagai sumber guna menambah pengetahuan dan pemahaman tentang materi Peran Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia melalui organisasi internasional  yang sedang dipelajari.

3.     Aktivitas

Menyusun daftar pertanyaan atas hal-hal yang belum dapat dipahami dari kegiatan mengmati dan membaca yang akan diajukan kepada guru berkaitan dengan materi Peran Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia melalui organisasi internasional  yang sedang dipelajari.

4.     Wawancara/tanya jawab dengan nara sumber

Mengajukan pertanyaan berkaiatan dengan materi Peran Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia melalui organisasi internasional  yang telah disusun dalam daftar pertanyaan kepada guru.

COLLABORATION (KERJASAMA)

Peserta didik dibentuk dalam beberapa kelompok untuk:

1.     Mendiskusikan

Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas contoh dalam buku paket mengenai materi Peran Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia melalui organisasi internasional .

2.     Mengumpulkan informasi

Mencatat semua informasi tentang materi Peran Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia melalui organisasi internasional  yang telah diperoleh pada buku catatan dengan tulisan yang rapi dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

3.     Mempresentasikan ulang

Peserta didik mengkomunikasikan secara lisan atau mempresentasikan materi dengan rasa percaya diri Peran Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia melalui organisasi internasional  sesuai dengan pemahamannya.

4.     Saling tukar informasi tentang materi :

Ø Peran Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia melalui organisasi internasional

dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari, mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.

Data

processing

(pengolahan

Data)

COLLABORATION (KERJASAMA) dan CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)

Peserta didik dalam kelompoknya berdiskusi mengolah data hasil pengamatan dengan cara :

1.     Berdiskusi tentang data dari Materi :

Ø Peran Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia melalui organisasi internasional

2.     Mengolah informasi dari materi Peran Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia melalui organisasi internasional  yang sudah dikumpulkan dari hasil kegiatan/pertemuan sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan mengumpulkan informasi yang sedang berlangsung dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan pada lembar kerja.

3.     Peserta didik mengerjakan beberapa soal mengenai materi Peran Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia melalui organisasi internasional .

Verification

(pembuktian)

CRITICAL THINKING (BERPIKIR KRITIK)

Peserta didik mendiskusikan hasil pengamatannya dan memverifikasi hasil pengamatannya dengan data-data atau teori pada buku sumber melalui kegiatan :

Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat yang berbeda sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam membuktikan tentang materi :

·         Peran Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia melalui organisasi internasional

antara lain dengan : Peserta didik dan guru secara bersama-sama membahas jawaban soal-soal yang telah dikerjakan oleh peserta didik.

Generalization

(menarik

kesimpulan)

COMMUNICATION (BERKOMUNIKASI)

Peserta didik berdiskusi untuk menyimpulkan

1.     Menyampaikan hasil diskusi  tentang materi Peran Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia melalui organisasi internasional  berupa kesimpulan berdasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat dengan sopan.

2.     Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal tentang materi :

 

Peran Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia melalui organisasi internasional

 

3.     Mengemukakan  pendapat  atas presentasi yang dilakukan tentanag materi Peran Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia melalui organisasi internasional  dan ditanggapi oleh kelompok yang mempresentasikan.

4.     Bertanya atas presentasi tentang materi Peran Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia melalui organisasi internasional  yang dilakukan dan peserta didik lain diberi kesempatan  untuk menjawabnya.

CREATIVITY (KREATIVITAS)

1.     Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan berupa :

     Laporan hasil pengamatan secara tertulis tentang materi :

·         Peran Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia melalui organisasi internasional

2.     Menjawab pertanyaan tentang materi Peran Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia melalui organisasi internasional  yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau lembar kerja yang telah disediakan.

3.     Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan beberapa pertanyaan kepada siswa berkaitan dengan materi Peran Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia melalui organisasi internasional  yang akan selesai dipelajari

4.     Menyelesaikan uji kompetensi untuk materi Peran Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia melalui organisasi internasional  yang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar lerja yang telah disediakan secara individu untuk mengecek penguasaan siswa terhadap materi pelajaran.

Catatan : Selama pembelajaran Peran Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia melalui organisasi internasional  berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam pembelajaran yang meliputi sikap: nasionalisme,  disiplin, rasa percaya diri, berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu, peduli lingkungan

Kegiatan Penutup (15 Menit)

Peserta didik :

1.     Membuat resume (CREATIVITY) dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan pembelajaran tentang materi Peran Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia melalui organisasi internasional  yang baru dilakukan.

2.     Mengagendakan pekerjaan rumah untuk materi pelajaran Peran Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia melalui organisasi internasional  yang baru diselesaikan.

3.     Mengagendakan materi atau tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja yang harus mempelajarai pada pertemuan berikutnya di luar jam sekolah atau dirumah.

Guru :

1.     Memeriksa pekerjaan siswa  yang selesai  langsung diperiksa untuk materi pelajaran Peran Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia melalui organisasi internasional .

2.     Peserta didik yang  selesai mengerjakan tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja dengan benar diberi paraf serta diberi nomor urut peringkat,  untuk penilaian tugas projek/produk/portofolio/unjuk kerja pada materi pelajaran Peran Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia melalui organisasi internasional .

3.     Memberikan penghargaan untuk materi pelajaran Peran Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia melalui organisasi internasional  kepada kelompok yang memiliki kinerja dan kerjasama yang baik.

I.                  Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

1.    Teknik Penilaian (terlampir)

                a.     Sikap

§  Penilaian Observasi

Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-hari, baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum. Pengamatan langsung dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian sikap

No

Nama Siswa

Aspek Perilaku yang Dinilai

Jumlah Skor

Skor Sikap

Kode Nilai

BS

JJ

TJ

DS

1

75

75

50

75

275

68,75

C

2

...

...

...

...

...

...

...

Keterangan :

§  BS : Bekerja Sama

§  JJ   : Jujur

§  TJ   : Tanggun Jawab

§  DS : Disiplin

 

Catatan :

1.     Aspek perilaku dinilai dengan kriteria:

100    =       Sangat Baik

75      =       Baik

50      =       Cukup

25      =       Kurang.

2.     Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4 = 400

3.     Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 275 : 4 = 68,75

4.     Kode nilai / predikat :

75,01 – 100,00      = Sangat Baik (SB)

50,01 – 75,00        = Baik (B)

25,01 – 50,00        = Cukup (C)

00,00 –  25,00       = Kurang (K)

 

5.     Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai

 

A.    Penilaian Diri

Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada peserta didik, maka peserta didik diberikan kesempatan untuk menilai kemampuan dirinya sendiri. Namun agar penilaian tetap bersifat objektif, maka guru hendaknya menjelaskan terlebih dahulu tujuan dari penilaian diri ini, menentukan kompetensi yang akan dinilai, kemudian menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan, dan merumuskan format penilaiannya Jadi, singkatnya format penilaiannya disiapkan oleh guru terlebih dahulu. Berikut Contoh format penilaian :

No

Pernyataan

Ya

Tidak

Jumlah Skor

Skor Sikap

Kode Nilai

1

Selama diskusi, saya ikut serta mengusulkan ide/gagasan.

50

250

62,50

C

2

Ketika kami berdiskusi, setiap anggota mendapatkan kesempatan untuk berbicara.

50

3

Saya ikut serta dalam membuat kesimpulan hasil diskusi kelompok.

50

4

...

100

 

Catatan :

1.     Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50

2.     Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 = 400

3.     Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (250 : 400) x 100 = 62,50

4.     Kode nilai / predikat :

75,01 – 100,00      = Sangat Baik (SB)

50,01 – 75,00        = Baik (B)

25,01 – 50,00        = Cukup (C)

00,00 –  25,00       = Kurang (K)

5.     Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi pengetahuan dan keterampilan

 

B.    Penilaian Teman Sebaya

Penilaian ini dilakukan dengan meminta peserta didik untuk menilai temannya sendiri. Sama halnya dengan penilaian hendaknya guru telah menjelaskan maksud dan tujuan penilaian, membuat kriteria penilaian, dan juga menentukan format penilaiannya. Berikut Contoh format penilaian teman sebaya :

 

Nama yang diamati        : ...

Pengamat                       : ...

 

No

Pernyataan

Ya

Tidak

Jumlah Skor

Skor Sikap

Kode Nilai

1

Mau menerima pendapat teman.

100

450

90,00

SB

2

Memberikan solusi terhadap permasalahan.

100

3

Memaksakan pendapat sendiri kepada anggota kelompok.

100

4

Marah saat diberi kritik.

100

5

...

50

 

Catatan :

1.      Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif, sedangkan untuk pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100

2.      Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5 x 100 = 500

3.      Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (450 : 500) x 100 = 90,00

4.      Kode nilai / predikat :

75,01 – 100,00      = Sangat Baik (SB)

50,01 – 75,00        = Baik (B)

25,01 – 50,00        = Cukup (C)

00,00 –  25,00       = Kurang (K)

 

C.    Penilaian Jurnal (Lihat lampiran)

 

b.     Pengetahuan

a.     Tertulis Uraian dan atau Pilihan Ganda (Lihat lampiran)

b.    Tes Lisan/Observasi Terhadap Diskusi, Tanya Jawab dan Percakapan

Praktek Monolog atau Dialog

Penilaian Aspek Percakapan

No

Aspek yang Dinilai

Skala

Jumlah Skor

Skor Sikap

Kode Nilai

25

50

75

100

1

Intonasi

2

Pelafalan

3

Kelancaran

4

Ekspresi

5

Penampilan

6

Gestur

 

c.     Penugasan (Lihat Lampiran)

Tugas Rumah

1.     Peserta didik menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku peserta didik

2.     Peserta didik memnta tanda tangan orangtua sebagai bukti bahwa mereka telah mengerjakan tugas rumah dengan baik

3.     Peserta didik mengumpulkan jawaban dari tugas rumah yang telah dikerjakan untuk mendapatkan penilaian.

 

c.     Keterampilan

1.     Penilaian Unjuk Kerja

Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian ujian keterampilan berbicara sebagai berikut:

 

Instrumen Penilaian

No

Aspek yang Dinilai

Sangat

Baik

(100)

Baik

(75)

Kurang

Baik

(50)

Tidak

Baik

(25)

1

Kesesuaian respon dengan pertanyaan

2

Keserasian pemilihan kata

3

Kesesuaian penggunaan tata bahasa

4

Pelafalan

 

Kriteria penilaian (skor)

100       = Sangat Baik

75         = Baik

50         = Kurang Baik

25         = Tidak Baik

Cara mencari nilai (N) = Jumalah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah skor maksimal dikali skor ideal (100)

Instrumen Penilaian Diskusi

No

Aspek yang Dinilai

100

75

50

25

1

Penguasaan materi diskusi

2

Kemampuan menjawab pertanyaan

3

Kemampuan mengolah kata

4

Kemampuan menyelesaikan masalah

 

Keterangan :

100       = Sangat Baik

75         = Baik

50         = Kurang Baik

25         = Tidak Baik

 

Penilaian Proyek (Lihat Lampiran)

Penilaian Produk (Lihat Lampiran)

Penilaian Portofolio

Kumpulan semua tugas yang sudah dikerjakan peserta didik, seperti catatan, PR, dll

Instrumen Penilaian

No

Aspek yang Dinilai

100

75

50

25

1

2

3

4

 

2.     Instrumen Penilaian (terlampir)

a.     Pertemuan Pertama

b.    Pertemuan Kedua

c.     Pertemuan Ketiga

 

3.     Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

a.       Remedial

Bagi peserta didik yang belum memenuhi kriteria ketuntasan minimal (KKM), maka guru bisa memberikan soal tambahan misalnya sebagai berikut :

1)       Jelaskan Lembaga yang mewakili pelaksanaan politik luar negeri di negeri asing berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku

JCorp Diplomatik

2)       Jelaskan tentang Kedudukan dan Fungsi Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia

Jawab

Merujuk Peraturan Presiden RI nomor 56 tahun 2015 tentang Kementerian Luar Negeri, pada BAB I tentang Kedudukan, Tugas dan Fungsi, pasal 5, Kementerian Luar Negeri menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:

·         Perumusan dan penetapan kebijakan di bidang penyelenggaraan hubungan luar negeri dan politik luar negeri;

·         Pelaksanaan kebijakan di bidang penyelenggaraan hubungan luar negeri dan politik luar negeri;

·         Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan kebijakan di bidang penyelenggaraan hubungan luar negeri dan politik luar negeri;

·         Pelaksanaan pengkajian dan pengembangan di bidang penyelenggaraan hubungan luar negeri dan politik luar negeri;

·         Pelaksanaan dukungan yang bersifat substantif kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan Kementerian Luar Negeri dan Perwakilan Republik Indonesia;

·         Pembinaan dan pemberian dukungan administrasi di lingkungan Kementerian Luar Negeri dan Perwakilan Republik  Indonesia;

·         Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan di bidang luar negeri;

·         Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab Kementerian Luar Negeri dan Perwakilan Republik Indonesia​.​

3)       Jelaskan arti  Perjanjian internasional !

Perjanjian internasional yaitu perjanjian yang dibuat antarbangsa yang bertujuan untuk menciptakan akibat-akibat hukum tertentu, 

 

 

PROGRAM REMIDI

 

Sekolah                                    :

Kelas/Semester                         ;

Mata Pelajaran                          :

Ulangan Harian Ke                     :

Tanggal Ulangan Harian :

Bentuk Ulangan Harian               :

Materi Ulangan Harian                :

 (KD / Indikator)                         :

 KKM                                        :

 

No

Nama Peserta Didik

Nilai Ulangan

Indikator yang Belum Dikuasai

Bentuk Tindakan Remedial

Nilai Setelah Remedial

Keterangan

1

2

3

4

5

6

dst

 

b.       Pengayaan

Guru memberikan nasihat agar tetap rendah hati, karena telah mencapai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Guru memberikan soal pengayaan sebagai berikut :

1.      Membaca buku-buku tentang Nilai-nilai Pancasila dalam kerangka praktik penyelenggaraan pemerintahan Negara yang relevan.

2.    Mencari informasi secara online tentang Lembaga yang mewakili pelaksanaan politik luar negeri di negeri asing berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku 

3.     Membaca surat kabar, majalah, serta berita online tentang Peran Indonesia dalam perdamaian dunia

 

 

 

 

Mengetahui                                                                                                Girimulyo , 4 Januari  2021

Kepala SMK Negeri 1 Girimulyo,                                                                Guru Mata Pelajaran,

 

 

 

 

Waryanto, S.Pd.,                                                                                   Marsudi, S.Pd

NIP:1969091041996121002                                                               NIP : 196709072008011005                               

 

 

Catatan Kepala Sekolah

………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………....

………………………………………………………………………………………………………………………

……………………………………………………………………………………………………………………….

 

Soal Pilihan Ganda Beserta kunci Jawaban

1.   Masuknya negara Indonesia menjadi anggota PBB merupakan salah satu bentuk kerja sama...
a. bolateral
b. regional
c. multilateral
d. internasional
e. transnasional
Jawaban D

2.   Peran politik luar negeri Indonesia dalam Gerakan Non Blok adalah...
a. menggalang kerja sama Asia Afrika
b. menjadi tuan rumah ASEAN
c. menyetujui komitmen Tujuan Bogor
d. diangkat menjadi Dewan Keamanan PBB
e. menjadi pemimpin GNB tahun 1991
Jawaban E

3.    Salah satu bentuk peranan Indonesia menerapkan kebijakan politik luar negeri bebas aktif di era globalisasi adalah..
a. bebas tidak ikut campur tangan dalam urusan perdamaian
b. ikut menyelesaikan perselisihan negara yang sedang bersengketa
c. ikut campur tangan dalam urusan pemerintahan negara lain
d. memberikan bantuan senjata terhadap negara yang bertikai
e. bebas menjajah negara lain
Jawaban B

4.    Hubungan internasional mutlak diperlukan pada masa sekarang ini karena...
a. negara satu dengan negara lain memiliki saling ketergantungan
b. hanya negara yang ekonominya kuat yang mampu mandiri
c. hubungan internasional memungkinkan perdamaian yang abadi
d. suatu negara pada dasarnya merupakan bagian dari masyarakat internasional
e. negara kecil cenderung lebih aktif dalam hubungan internasional agar mendapat perlindungan dari negara besar
Jawaban A

5.    Landasan ideologi politik luar negeri Indonesia, yaitu...
a. Pancasila
b. Bhinneka Tunggal Ika
c. UUD RI Tahun 1945
d. Wawasan Nusantara
e. konfensi internasional
Jawaban A

6.    Anggota tetap Dewan Keamanan PBB mempunyai hak untuk membatalkan keputusan Dewan Keamanan PBB yang disebut hak...
a. veto
b. ekstradisi
c. imunitas
d. kekebalan
e. ekstrateritorial
Jawaban A

7.    Pertemuan antara negara-negara di kawasan Benua Asia dan Benua Afrika disebut..
a. OPEC
b. Perserikatan bangsa-bangsa
c. Gerakan Non Blok
d. Konferensi Asia Afrika
e. Asia Pasific Economic Cooperation
Jawaban D

8.    Berbagai organisasi internasional dibentuk untuk menciptakan perdamaian dunia. Organisasi internasional diakui keberadaanya sebagai subjek hukum internasional karena...
a. kesepakatan pengurus organisasi internasional untuk menjadi subjek hukum
b. keberadaan organisasi internasional sejajar dengan negara
c. organisasi internasional kedudukan sejajar dengan takhta suci
d. anggota organisasi internasional adalah negara yang berdaulat
e. dalam melakukan hubungan dengan subjek hukum yang lain dapat melahirkan prinsip dan kaidah hukum internasional yang baru
Jawaban E

9.    Seluruh kegiatan untuk melaksanakan politk luar negeri suatu negara dalam hubungannya dengan negara dan bangsa lain merupakan sarana dalam hubungan internasional yang disebut...
a. diplomasi
b. ekonomi
c. propaganda
d. kekuatan militer dan perang
e. perjanjian internasional
Jawaban A

10.  Suatu perhimpunan dari negara-negara merdeka dan berdaulat yang bertujuan untu mencapai kepentingan bersama disebut...
a. hubungan internasional
b. perjanjian internasional
c. majelis internasional
d. organisasi internasional
e. badan internasional
Jawaban D

11.  Sarana-sarana dalam hubungan internasional yang digunakan secara luas dalam hubungan internasional, baik dalam masa damai maupun masa perang merupakan sarana...
a. politik
b. diplomasi
c. propaganda
d. ekonomi
e. kekuatan militer dan perang
Jawaban D

12.  Organisasi internasional yang mendorong kemerdekaan bangsa-bangsa Asia Afrika untuk lepas dari cengkeraman imperialisme dan kolonialisme Barat adalah...
a. PBB
b. ASEAN
c. UNESCO
d. KAA
e. WHO
Jawaban D

13.  Konferensi Asia Afrika diselenggarakan pada tanggal...
a. 18-24 April 1953
b. 18-24 April 1953
c. 18-24 April 1954
d. 18-24 April 1955
e. 18-24 April 1956
Jawaban D

14.  Faktor internal yang mendorong peningkatan hubungan internasional adalah..
a. mewujudkan perdamaian masyarakat dunia
b. adanya kudeta dalam pemerintahan sendiri
c. suatu negara tidak dapat berdiri sendiri tanpa bantuan negara lain
d. menjalin kerja sama dalam berbagai bidang kehidupan
e mewujudkan tatanan dunia baru demi kesejahteraan masyarakat dunia
Jawaban B

15.  Menurut asas teritorial, hubungan antarbangsa didasarkan pada...
a. kewenangan negara menerapkan peraturan perundangan di seluruh wilayah negaranya
b. kewenangan melindungi dan mengatur kebutuhan dan keperluan hidup masyarakat
c. kekuasaan negara kepada warga negaranya untuk mendapatkan perlakukan hukum negaranya
d. kesediaan negara yang berhubungan untuk memberikan informasi tentang bangsanya
e. pengakuan persamaan derajat, harkat, dan martabat bangsa yang berhubungan
Jawaban B

16.  Organisasi internasional yang menghimpun negara-negara di dunia adalah...
a. APEC
b. KAA
c. PBB
d. GNB
e. ASEAN
Jawaban C

17.  Pertemuan antara negara-negara di kawasan Benua Asia dan Benua Afrika disebut...
a. OPEC
b. Perserikatan Bangsa-Bangsa
c. Gerakan Non Blok
d. Konferensi Asia Afrikaa
e. Asia Pasific Economic Cooperation
Jawaban D

18.  Kebanggaan bangsa Indonesia terhadap pelaksanaan Konferensi Asia Afrika adalah..
a. menjadi titik tolak perdamaian yang abadi
b. Indonesia menjadi negara yang terkenal di dunia
c. banyak negara berkunjung ke Indonesia
d. mengusahakan kerja sama bangsa-bangsa Asia Afrika
e. mampu menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika dengan baik
Jawaban A

19.  Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang cinta perdamaian. Hal tersebut dibuktikan dengan berperan dalam hubungan internasional dan organisasi internasional. Berikut yang bukan merupakan peran serta Indonesia dalam menciptakan perdamaian dunia adalah...
a. menyelenggarakan KAA
b. mengirim pasukan perdamaian
c. mendirikan Gerakan Non-Blok
d. mempelopori berdirinya ASEAN
e. menimbulkan ketegangan antara blok Barat dan blok Timur
Jawaban E

20.  Konferensi Asia Afrika mendasari pembentukan organisasi yang bernama...
a. ASEAN
b. APEC
c. GNB
d. PBB
e. Dasasila Bandung
Jawaban C


Materi PKN Kelas X semester Genap 2021/2022

Materi PKn 

Rabu, 11 Oktober 2017

Materi PKn

PKN XII MATERI

PANCASILA SEBAGAI
IDEOLOGI TERBUKA
I. Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka
1. Hakikat dan Fungsi Ideologi
Ideologi Pancasila merupakan dasar negara yang berfungsi, baik dalam menggambarkan tujuan negara maupun dalam proses pencapaian tujuan negara. Artinya, tujuan negara yang secara material dirumuskan untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial harus mengarah kepada terwujudnya masyarakat adil, makmur, serta sejahtera dengan tetap memperhatikan bahkan merealisasikan dimensi-dimensi yang menerminkan watak dan ciri wawasan pancasila.
Dari uraian tersebut, dapat dikemukakan bahwa ideologi mempunyai beberapa fungsi sebagai berikut.
~ Struktur Kognitif
~ Orientasi dasar
~ Norma-norma yang menjadi pedoman dan pegangan
~ Bekal dan jalan bagi seseorang
~ Kekuatan yang mampu memberi semangat
~ Pendidikan bagi seseorang atau masyarakat
2. Pancasila sebagai Ideologi Terbuka
Dalam menjawab tantangan tersebut, Pancasila perlu tampil sebagai Ideologi Terbuka karena ketertutupan hanya membawa pada kemandegan. Keterbukaan bukan berarti mengubah nila-nilai dasar pancasila, melainkan mengeksplisitkan wawasannya secara lebih konkrit sehingga memiliki kemampuan untuk memecahkan masalah-masalah baru. Ideologi tidak dipaksakan dari luar, tetapi justru terbentuk atas kesepakatan masyarakat sehingga merupakan milik masyarakat. Sebaliknya, Ideologi tertutup memutlakkan pandangan secara totaliter sehingga masyarakat tidak mungkin memilikinya.
II. Pancasila Sebagai Sumber Nilai Dan Paradigma Pembangunan
1. Pancasila sebagai Sumber Nilai
Di era Orde baru Pancasila sebagai dasar negara banyak dijadikan sebagai simbol negara dan tidak dihayati serta dilaksanakan dalam hidup berbangsa dan bernegara. Akhirnya, yang masih tersisa sebagai aset nasional dan dapat dijadikan milik bersama adalah Pembukaan UUD 1945 dengan nilai-nilai luhurnya yang menjadi satu kesatuan secara terintegratif dengan Pancasila sebagai dasar dan sumber nilai. Meletakkan kembali Pancasila seara terintegratif dengan pembukaan, dapat mendorong bengsa untuk menemukan landasan berpijak yang sama, menyelamatkan persatuan, dan kesatuan nasional yang kini sedang mengalami disintegratif. Dengan demikian, selain sebagai dasar negara, Pancasila mengandung makna sebagai ideologi nasional yang merupakan cita-cita dan tujuan negara.
2. Pengertian Pancasila sebagai Sumber Nilai
Pancasila telah menjadi istilah resmi sebagai dasar falsafah negara RepublikIndonesia, baik ditinjau dari sudut bahasa maupun dari sudut sejarah. Hal tersebut dapat dilihat secara etimologi atau secara terminologi.
Secara Etimologis
Menurut lughatnya, Pancasila berasal dari bahasaIndia, yakni bahasa Sansakerta (bahasa kasta Brahmana, sementara bahasa rakyat jelata ialah Prakerta). Menurut Muhammad Yamin, Pancasila memilik dua macam arti yaitu Panca artinya lima, Syila dengan (i) biasa (pendek) panjang artinya peraturan tingkah laku yang penting, baik, dan seronoh. Kata sila dalam bahasa Indonesia menjadi susila artinya tingkah laku baik.
Secara Terminologi
Pada 1 Juni 1945, dalam sidang Badan Persiapan Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), perkataan Pancasila artinya lima asas dasar digunakan oleh Presiden Soekarno untuk memberi nama pada lima prinsip dasar negara Indonesia yang diusulkannya. Perkataan tersebut dibisikkan oleh temannya seorang ahli bahasa yang duduk disamping Soekarno, yaitu Muhammad Yamin.
3. Pancasila sebagai Dasar Negara Republik Indonesia
Pancasila sering disebut sebagai dasar falsafah negara (dasar falsafah negara) dan ideologi negara. Pancasila dipergunakan sebagai dasar untuk mengatur pemerintahan dan mengatur penyelenggaraan negara. Pengertian Pancasila sebagai dasar negara, sesuai dengan bunyi Pembukaan UUD 1945 “….., maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia dalam suatu Undang-Undang Dasar Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada : Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.
4. Pancasila sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia
Pancasila dalam pengertian ini sering disebut sebagai pandangan hidup, pegangan hidup, pedoman hidup, petunjuk hidup, dan jalan hidup. Dalam hal ini, Pancasila dipergunakan untuk petunjuk hidup atau perilaku dalam sehari-hari. Dengan kata lain, Pancasila dipergunakan sebagai petunjuk arah semua kegiatan atau aktifitas hidup dan kehidupan di dalam segala bidang.
5. Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan
Paradigma adalah pandangan menasar dari para ilmuwan tentang apa yang menjadi pokok persoalan suatu cabang ilmu pengetahuan. Dengan demikian, paradigma sebagai alat bantu para ilmuwan dalam merumuskan tentang apa yang harus dipelajari, apa yang harus dijawab, bagaimana seharusnya dalam menjawab dan aturan-aturan yang bagaimana yang harus dilakukan. Suatu paradigma mengandung sudut pandang kerangka acuan yang harus dilakukan oleh ilmuwan yang mengikuti paradigma tersebut. Dengan suatu paradigma atau sudut pandang dan kerangka acuan tertentu, seorang ilmuwan dapat menjelaskan sekaligus menjawab suatu permasalahan dalam ilmu pengetahuan. Istilah paradigma makin lama makin berkembang tidak hanya di bidang ilmu pengetahuan, tetapi pada bidang lain, seperti bidang politik, hukum, sosial, dan ekonomi. Pradigma kemudian berkembang dalam pengertian sebagai kerangka pikir, kerangka bertindak, acuan, orientasi, sumber, tolak ukur, parameter, serta arah dan tujuan. Sesuatu dijadikan paradigma berarti sesuatu itu dijadikan sebagai kerangka, acuan, tolok ukur, parameter, arah dan tujuan dari sebuah kegiatan. Dengan demikian, paradigma menempati posisi tinggi dan paling dalam kehidupan manusia.
III. Sikap Positif Terhadap Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka
1. Nilai Positif sebagai Ideologi Terbuka
Nilai-nilai Pancasila termasuk kedalam nilai ke rohanian, tetapi nilai kerohanian yang mengikuti pentingnya nilai material dan nilai vital secara seimbang (harmonis). Hal ini dapat dibuktikan dengan susunan sila-sila dari Pancasila yang tersusun secara sistematis-hierarkis. Pancasila jika dikaji dari sudut pandang metafisika, berlandaskan pada usaha-usaha untuk menemukan kebenaran mengenai alam semesta yang lebih menekankan pemikiran murni. Dengan demikian, tinjauan metafisika terhadap Pancasila berlandaskan pada Tuhan, manusia, rakyat, dan adil sehingga nilai-nilai Pancasila memiliki sifat objektif dan terbuka.
2. Pancasila sebagai Paradigma Pembangunan Pada masa Reformasi
Dengan Pancasila sebagai paradigma reformasi, gerakan reformasi harus diletakkan dalam kerangka perspektif sebagai landasan sekaligus sebagai cita-cita. Sebab tanpa suatu dasar dan tujuan yang jelas, reformasi akan mengarah pada suatu gerakan anarki, kerusuhan, disintegrasi, dan akhirnya mengarah pada kehancuran bangsa. Reformasi dengan paradigma Pancasila adalah sebagai berikut.
Refomasi yang ber-Ketuhanan Yang Maha Esa
Reformasi yang berperikemanusiaan yang adil dan beradab
Reformasi yang berdasarkan nilai persatuan
Reformasi yang berakar pada asas kerakyatan
Reformasi yang bertujuan pada keadilan sosial bagi seluruh rakyatIndonesia
BAB II
SISTEM PEMERINTAHAN
I. Sistem Pemerintahan Berbagai Negara
Sistem pemerintahan merupakan gabungan dari dua istilah, yaitu “sistem” dan “pemerintahan”. Sistem adalah keseluruhan dari beberapa bagian yang mempunyai hubungan fungsional, baik antara bagian-bagian maupun hubungan struktural sehingga hubungan tersebut menimbulkan suatu kebergantungan. Pemerintahan dalam arti luas adalah segala urusan yang dilakukan oleh negara dalam menyelenggarakan kesejahteraan rakyat dan kepentingan negara. Pemerintahan dalam arti sempit adalah aktifitas atau kegiatan yang diselenggarakan oleh presiden ataupun perdana menteri sampai dengan level birokrasi yang paling rendah tingkatannya.
1. Sistem Pemerintahan Presidensial
Sistem pemerintahan Presidensial bertitik tolak dari konsep pemisahan kekuasaan sebagaimana dianjurkan oleh trias politica. Sistem ini menghendaki adanya pemisahan kekuasaan secara tegas, khususnya antara badan pemegang kekuasaan eksekutif dan badan pemegang kekuasaan legislatif. Ciri-ciri utama dari sistem pemerintahan presidensial sebagai berikut.
~ Kedudukan kepala negara (presiden) adalah sebagai kepala negara
Dan sebagai kepala eksekutif (pemerintahan)
~ Presiden dan parlemen dipilih langsung oleh rakyat melalui pemilihan
Umum sehingga akan terjadi presiden berasal dari partai politik
Yang berbeda dengan partai politik di parlemen
~ Presiden dan DPR tidak bisa saling mempengaruhi (menjatuhkan)
~ Presiden tidak dapat diberhentikan oleh DPR dalam masa jabatannya
Tetapi jika presiden melakukan suatu perbuatan yang melanggar
Hukum, presiden dapat dikenai impeachment (pengadilan DPR)
~ Dalam rangka menyusun kabinet (menteri), presiden wajib meminta
Persetujuan DPR.
~ Menteri-menteri yang diangkat oleh presiden tersebut tunduk dan
Bertanggungjawab kepada presiden
AMERIKA SERIKAT
Badan eksekutif terdiri atas presiden beserta menteri-menteri yang merupakan pembantunya. Presiden dinamakan “Chief Executive”. Secara formal dan sesuai dengan asas Trias Politica klasik, presiden sama sekali terpisah dari badan legislatif dan tidak boleh mempengaruhi organisasi serta penyelenggaraan pekerjaan dari Congress. Selama masa jabatannya 4 tahun atau 8 tahun, presiden tidak dapat dijatuhkan oleh Congress, tetapi diapun tidak mempunyai wewenang untuk membubarkan Congress. Presiden dapat mempengaruhi Congress melalui Pidato Kenegaraan (State of the Union Message) yang diucapkannya tiap tahun pada pembukaan sidang. Setiap rancangan undang-undang disiapkan oleh pemerintah dan diajukan pada Congress.
PAKISTAN
Pakistanmemulai masa kemerdekaannya dengan suatu sistem parlementer yang mirip dengan sistem di Inggris. Namun, ketika dipimpin oleh Jenderal Ayub Khan, dimulailah suatu sistem pemerintahan presidensial dengan badan eksekutif yang kuat. Menurut Undang-undang dasarPakistanyang berlaku, badan eksekutif terdiri atas presiden yang beragama islam beserta menteri-menteri. Perdana menteri merupakan pembantunya dan tidak boleh merangkap menjadi badan anggota legislatif. Presiden mempunyai wewenang untuk memveto rancangan undang-undang yang telah diterima oleh badan legislatif. Veto ini oleh badan legislatif dapat dibatalkan kalau rancangan undang-undang itu diterima lagi olehnya dengan mayoritas 2/3 suara. Sebaliknya, presiden dapat mengajukan rancangan undang-undang yang diissue-kan itu kepada suatu referendum. Selain itu, presiden mempunyai wewenang untuk membubarkan legislatif.
2. Sistem Pemerintahan Parlementer
Dalam sistem parlementer hubungan antara eksekutif dan yudikatif sangat erat. Hal ini disebabkan para menteri bertanggung jawab terhadap parlemen. Setiap kabinet yang dibentuk harus memperoleh dukungan kepercayaan dari parlemen. Dengan demikian, kebijaksanaan pemerintah atau kabinet tidak boleh menyimpang dari apa yang dikehendaki oleh parlemen.Adabeberapa ciri-ciri dari sistem pemerintahan parlementer adalah sebagai berikut.
~ Terdapat hubungan yang erat antar eksekutif dan legislatif, bahkan
Antara keduanya saling mempengaruhi satu sama lain.
~ Eksekutif yang dipimpin oleh perdana menteri dibentuk oleh
Parlemen dari partai politik peserta pemilu yang meduduki kursi
Mayoritas di parlemen
~ Kepala negara berkedudukan sebagai kepala negara saja bukan sbg
Kepala eksekutif atau pemerintahan
~ Dikenal adanya mekanisme pertanggungjawaban menteri kepada
Perlemen yang mengakibatkan parlemen dapat membubarkan atau
Menjatuhkan “mosi tidak percaya” kepada kabinet jika pertanggung
Jawaban atas pelaksanaan pemerintahan yang dilakukan oleh menteri
Baik secara perseorangan maupun kolektif tidak dapat diterima
Oleh parlemen
~ Raja/Ratu atau Presiden adalah sebagai kepala negara
~ Eksekutif bertanggungjawab kepada legislatif
~ Dalam sisten dua partai, yang ditunjuk sebagai pembentuk kabinet
Dan perdana menteri adalah ketua partai politik yang memenangkan
Pemilihan umum
~ Jika terjadi perselisihan antara kabinet dengan parlemen, kepala
Negara akan membubarkan parlemen
INGGRIS
Badan eksekutif terdiri atas raja saja sebagai bagian dari badan eksekutif yang tak dapat diganggu-gugat. Kekuasaan raja bersifat simbolis, sedangkan kekuasaan sebenarnya ditangan perdana menteri. Inggris terkenal sebagai tempat asal asas tanggung jawab menteri, tetapi di Inggris sendiri masih berbentuk konvensi. Prinsipnya ialah bahwa menteri atau seluruh kabinet yang tidak lagi memperoleh kepercayaan dari badan legislatif harus meletakkan jabatan. Jadi, masa hidup suatu kabinet bergantung kepada dukungannya kepada badan legislatif. Berbeda dengan kebanyakkan negara lain yang memaksa sistem parlementer.
INDIA
Sistem ketatanegaraanIndiaagak mirip dengan Inggris dan sistem pemerintahannya pun adalah Cabinet Government. Badan eksekutif terdiri atas seorang presiden sebagai kepala negara dan menteri-menteri yang dipimpin oleh seorang perdana menteri. Presiden dipilih untuk masa jabatanlimatahun oleh anggota-anggota badan legislatif, baik dipusat maupun dinegara-negara bagian. Sistem parlementergayaCabinet government dapat berjalan dengan baik ketika Perdana menteri Nehru dan selama Partai Kongres dapat menguasai kehidupan politik. Pada Juni 1975 merasa terpaksa untuk menyatakan “keadaan darurat” dan sejak saat itu pemerintah India mengadakan bermacam-macam pembatasan atas kegiatan para pelaku politik dan kegiatan media massa agar tidak mengganggu usaha pembangunannya.
3. Sistem Kabinet Presidensial dan Parlementer
Badan eksekutif, sebagai salah satu organ pemerintah, biasanya disebut dewan menteri atau kabinet. Dewan menteri biasanya terdiri dari beberapa kementerian atau departemen. Kabinet dapat dibagi ke dalam beberapa jenis dengan dasar :
Tanggung jawab Kabinet
~ Kabinet Ministerial, yaitu kabinet yang tugas eksekutifnya
Dipertanggungjawabkan oleh para menteri.
~ Kabinet Presidensial, yaitu suatu kabinet yang tugas eksekutifnya
Dipertanggungjawabkan oleh Presiden.
Pembentukkan Kabinet
~ Kabinet Parlementer, yaitu kabinet yang pembentukkannya dicampuri
Parlemen, terutama oleh fraksi yang mempunyai suara.
~ Kabinet Ekstraparlemen, yaitu suatu kabinet yang pembentukkannya
Diluar campur tangan DPR.
II. Pelaksanaan Sistem Pemerintahan Yang Berlaku Di Indonesia
Perkembangan Ketatanegaraan dapat dibagi menjadi beberapa periode, sejak masa proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945 sampai sekarang. Walaupun sebenarnya tonggak ketatanegaraanIndonesiatelah ada jauh sebelum proklamasi. Secara formal periode perkembangan ketatanegaraan itu dapat dirinci sebagai berikut :
periode berlakunya UUD 1945 (18 Agustus 1945-27 Desember 1949)
periode berlakunya Konstitusi RIS 1949 (27 Desember 1949-17 Agustus 1950)
periode berlakunya UUDS 1950 (17 Agustus 1950-5 Juli 1959)
periode berlakunya kembali UUD 1945 (5 Juli 1959- sekarang). Pada periode inipun terbagi menjadi beberapa periode :
periode Orde lama (5 Juli 1959-11 Maret 1966)
periode Orde baru (11 Maret 1966-21 Mei 1998)
Periode Reformasi (21 Mei 1998-sekarang)
Iklan


MENOREH EXPLOR